Minggu, 29 Juni 2014 0 komentar

Air Terjun Lubuk Bulan

    Assalamualaikum,, para pembaca yang saya hormati,
 jika anda penyuka wisata alam, pernahkah anda menemukan objek wisata air terjun yang tidak diketahui kemana aliran air selepas jatuh dari ketinggian? Percayalah, ini bukanlah  mengada-ada.
    Bila anda tidak percaya, angkat ransel, bawa bekal secu­kupnya, mari seharian kita datangi anugerah Allah SWT pada alam yang terletak di belantara hutan Jorong Kototinggi Kubang Balambak, Kenagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota, Provinsi Sumatra Barat.
   Namanya Aia Tajun Lubuak Bulan. Konon, nama itu diberikan warga karena area tempat air jatuh tersebut menyerupai bentuk lingkaran. Dalam lingkaran terdapat batu-batu melebihi besar kubah masjid. Air yang  terjun dari punggung bukit ketika sampai ke curam lembah, tidak disambut oleh aliran sungai, melainkan di­sambut dan dipecah oleh bebatuan besar tersebut. Ajaibnya, setelah sampai di bebatuan, air tersebut menghilang seakan langsung ditelan perut bumi. Kemana pun mata meno­leh, Anda tidak akan menemu­kan sungai di sekitar lembah air terjun itu.

    Untuk sampai ke air terjun ini, memang perlu sedikit mela­kukan petualangan. Tapi bagi anda yang suka lintas alam tentu perjalanan menuju lokasi air  terjun Lubuak Bulan menjadi satu pengalaman seru pula. Sebab, sebelum sampai ke air terjun anda akan disuguhkan dahulu rentetan pemandangan yang menakjubkan.
Berangkat dari pusat kera­maian pasar tradisional Keca­matan Mungka, dengan jarak 10 kilometer kita bisa raun-raun dengan motor. Sepanjang perja­lanan anda akan dapati hamparan sawah  yang luas, kolam-kolam ikan, dan tentunya ratusan kandang ayam petelur yang jadi mata pencaharian sebagian besar warga Kenagarian Mungka.
     Kemudian selepas jalan aspal, anda mulai memasuki ruas jalan hotmix. Namun, setelah habis ruas jalan itu, saatnya untuk menapaki punggung bukit yang terjal. Maka, diperlukan  nyali besar dan ketangkasan bermotor untuk menempuh jalan tanah yang menanjak, berliku di tebing yang curam.  Tapi, setelah sampai di punggung bukit ini, anda bisa berehat di pasanggrahan. Dari sini anda bisa melepaskan pandangan sejauh mata meman­dang untuk menangkap keang­gunan hijau rimba raya Sumatera yang khas. Oke, tidak perlu lama-lama terlena dengan hembusan angin yang sejuk di pasanggrahan ini, sebab tujuan kita adalah Air terjun Lubuak Bulan yang nasi­hat­kan menempuh 17 kilometer atau memerlukan waktu satu jam perjalanan dengan motor untuk sampai ke lokasi.
     Sesampai di pemukiman masyarakat jorong Kototinggi, perjalanan dengan motor terpaksa harus dicukupkan. Sebab, kita terpaksa akan meneruskan perja­lanan dengan jalan kaki. Tapi jangan khawatir dulu, sebab meniti hutan yang masih perawan ini sungguh menimbulkan sensasi yang menakjubkan pula. Di kiri-kanan jalan setapak di bawah pohon-pohon yang menjulang tinggi anda akan temui berbagai  tumbuhan hutan yang melenakan mata. Antara dua hutan, anda akan disuguhi ratusan hektar hamparan tanaman gambir
      Sehabis membelah ladang gambir kembali masuk belantara pepohonan. Bersiaplah, kita akan menuruni tebing yang curam dan berundak-undak untuk menuju kaki lembah. Belum sampai di lokasi, suara gemuruh air terjun sudah membahana ke telinga. Tidak cukup dua menit, anda akan sampai.
      Inilah Aia Tajun Lubuak Bulan. Air terjun yang berke­mung­kinan muncul dari patahan bumi di tengah hutan belantara. Sungguh sebuah pemandangan yang eksotis dengan sedikit rasa  yang purba. Di punggung tebing bagian dalam air terjun, terdapat gua yang terbentuk dari patahan lapisan bebatuan. Dari dalam gua tersebut anda dapat menyaksikan air terjun mengucur seumpama selendang bidadari yang men­juntai ke bumi. Sesampai ke bumi selendang air itu menghi­lang entah kemana.
      ”Kami sampai hari ini tidak tahu kemana aliran air yang terjun ke bawah ini. Hanya saja di sebuah jorong di bawah bukit ini terdapat sebuah mata air besar yang tidak tampak pula asal air tersebut. Besar dugaan kami ada anak sungai yang mengalir di dalam perut bukit dan tembus di jorong bawah itu,” terang Hadi, seorang pemuda setempat yang biasa memandu tamu ke lokasi tersebut.
Bila sampai di hadapan air terjun ini, percaya atau tidak, kita seperti ditawan perasaan untuk tidak meninggalkan tempat itu. Di bawah guanya yang sejuk, anda bisa menghampar tikar atau mendirikan tenda, berkemping menghabiskan hari.









    Air Terjun Lubuk Batu Bulan ini mempunyai keunikan tersendiri, dimana kucuran air yang jatuh ke lubuk (kolam) airnya menghilang kebawah.  Fenomena ini dikarenakan dibawah lubuk itu ada goa yang panjang yang langsung menyerap air tersebut.   Air yang jatuh dari air terjun Lubuk Batu Bulan ini dapat di jumpai lagi kira-kira satu kilometer kehilir, dimana air tersebut mengalir kesawah-sawah penduduk.
     Dengan demikian lubuk di air terjun Lubuk Batu Bulan ini tidak dapat digunakan untuk berenang.  Disini pengunjung hanya dapat mencuci muka dengan cara menampung gemercik air terjun yang jatuh dari sisi tebing batu
 
;