jika anda penyuka wisata alam, pernahkah anda menemukan objek wisata air terjun yang tidak diketahui kemana aliran air selepas jatuh dari ketinggian? Percayalah, ini bukanlah mengada-ada.
Bila anda tidak percaya, angkat ransel, bawa bekal secukupnya, mari seharian kita datangi anugerah Allah SWT pada alam yang terletak di belantara hutan Jorong Kototinggi Kubang Balambak, Kenagarian Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka, Limapuluh Kota, Provinsi Sumatra Barat.
Namanya Aia Tajun Lubuak Bulan. Konon, nama itu diberikan warga karena area tempat air jatuh tersebut menyerupai bentuk lingkaran. Dalam lingkaran terdapat batu-batu melebihi besar kubah masjid. Air yang terjun dari punggung bukit ketika sampai ke curam lembah, tidak disambut oleh aliran sungai, melainkan disambut dan dipecah oleh bebatuan besar tersebut. Ajaibnya, setelah sampai di bebatuan, air tersebut menghilang seakan langsung ditelan perut bumi. Kemana pun mata menoleh, Anda tidak akan menemukan sungai di sekitar lembah air terjun itu.
Untuk sampai ke air terjun ini, memang perlu sedikit melakukan petualangan. Tapi bagi anda yang suka lintas alam tentu perjalanan menuju lokasi air terjun Lubuak Bulan menjadi satu pengalaman seru pula. Sebab, sebelum sampai ke air terjun anda akan disuguhkan dahulu rentetan pemandangan yang menakjubkan.
Berangkat dari pusat keramaian pasar tradisional Kecamatan Mungka, dengan jarak 10 kilometer kita bisa raun-raun dengan motor. Sepanjang perjalanan anda akan dapati hamparan sawah yang luas, kolam-kolam ikan, dan tentunya ratusan kandang ayam petelur yang jadi mata pencaharian sebagian besar warga Kenagarian Mungka.
Kemudian selepas jalan aspal, anda mulai memasuki ruas jalan hotmix. Namun, setelah habis ruas jalan itu, saatnya untuk menapaki punggung bukit yang terjal. Maka, diperlukan nyali besar dan ketangkasan bermotor untuk menempuh jalan tanah yang menanjak, berliku di tebing yang curam. Tapi, setelah sampai di punggung bukit ini, anda bisa berehat di pasanggrahan. Dari sini anda bisa melepaskan pandangan sejauh mata memandang untuk menangkap keanggunan hijau rimba raya Sumatera yang khas. Oke, tidak perlu lama-lama terlena dengan hembusan angin yang sejuk di pasanggrahan ini, sebab tujuan kita adalah Air terjun Lubuak Bulan yang nasihatkan menempuh 17 kilometer atau memerlukan waktu satu jam perjalanan dengan motor untuk sampai ke lokasi.
Sesampai di pemukiman masyarakat jorong Kototinggi, perjalanan dengan motor terpaksa harus dicukupkan. Sebab, kita terpaksa akan meneruskan perjalanan dengan jalan kaki. Tapi jangan khawatir dulu, sebab meniti hutan yang masih perawan ini sungguh menimbulkan sensasi yang menakjubkan pula. Di kiri-kanan jalan setapak di bawah pohon-pohon yang menjulang tinggi anda akan temui berbagai tumbuhan hutan yang melenakan mata. Antara dua hutan, anda akan disuguhi ratusan hektar hamparan tanaman gambir
Sehabis membelah ladang gambir kembali masuk belantara pepohonan. Bersiaplah, kita akan menuruni tebing yang curam dan berundak-undak untuk menuju kaki lembah. Belum sampai di lokasi, suara gemuruh air terjun sudah membahana ke telinga. Tidak cukup dua menit, anda akan sampai.
Inilah Aia Tajun Lubuak Bulan. Air terjun yang berkemungkinan muncul dari patahan bumi di tengah hutan belantara. Sungguh sebuah pemandangan yang eksotis dengan sedikit rasa yang purba. Di punggung tebing bagian dalam air terjun, terdapat gua yang terbentuk dari patahan lapisan bebatuan. Dari dalam gua tersebut anda dapat menyaksikan air terjun mengucur seumpama selendang bidadari yang menjuntai ke bumi. Sesampai ke bumi selendang air itu menghilang entah kemana.
”Kami sampai hari ini tidak tahu kemana aliran air yang terjun ke bawah ini. Hanya saja di sebuah jorong di bawah bukit ini terdapat sebuah mata air besar yang tidak tampak pula asal air tersebut. Besar dugaan kami ada anak sungai yang mengalir di dalam perut bukit dan tembus di jorong bawah itu,” terang Hadi, seorang pemuda setempat yang biasa memandu tamu ke lokasi tersebut.
Bila sampai di hadapan air terjun ini, percaya atau tidak, kita seperti ditawan perasaan untuk tidak meninggalkan tempat itu. Di bawah guanya yang sejuk, anda bisa menghampar tikar atau mendirikan tenda, berkemping menghabiskan hari.
Air Terjun Lubuk Batu Bulan ini mempunyai keunikan
tersendiri, dimana kucuran air yang jatuh ke lubuk (kolam) airnya
menghilang kebawah. Fenomena ini dikarenakan dibawah lubuk itu ada
goa yang panjang yang langsung menyerap air tersebut. Air
yang jatuh dari air terjun Lubuk Batu
Bulan ini dapat di jumpai lagi kira-kira satu kilometer
kehilir, dimana air tersebut mengalir kesawah-sawah penduduk.
Dengan
demikian lubuk di air terjun Lubuk Batu Bulan ini tidak dapat digunakan
untuk berenang. Disini pengunjung hanya dapat mencuci muka dengan cara menampung
gemercik air terjun yang jatuh dari sisi tebing batu
0 komentar:
Posting Komentar